Ini akan menjadi sebuah cerita tentang secangkir Capuccino - Dunkin - kamu.
Hari ini memang bukan menjadi puncak dari rindu. Saya sudah tiba di sana beberapa hari yang lalu. Ini hanya postingan tentang, kamu. Bukan. Tentang secangkir capuccino yang kamu pesan di Dunkin sebulan yang lalu. Hei, bukankah itu malam dimana kamu temani kerja lembur saya ketika internet kantor bermasalah?
Sedikit merindumu memang. Semoga nanti kita masih punya keinginan untuk menghabiskan banyak waktu di Dunkin. Sekedar bercerita tentang kehidupan yang mungkin sulit untuk dipahami. Seperti rasa capuccino pesananmu. Saya sulit memahaminya. Pahit. Tanpa gula.Tapi kamu menyukainya. Seperti aku menyukaimu.
Padangan, 22.09.2015.
0 komentar:
Posting Komentar